ISTILAH DALAM PENCAK SILAT

Minggu, 03 April 2011

Sikap dan Gerak

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

Langkah

Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.

Teknik atau Buah

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
 
 
 
Teknik dan istilah Pencak Silat Nasional


1. Kuda-kuda
Jenis bobot kuda-kuda ; kuda-kuda berat, kuda-kuda sedang, kuda-kuda ringan.
Jenis bentuk kuda-kuda; kuda-kuda depan, belakang, tengah dan samping.
Jenis bentuk kuda-kuda
Terbuka dan tertutup yaitu 12 sikap pasang
2. Langkah
Jenis arah langkah; langkah lurus, langkah samping dan langkah serong.
Teknik langkah; langkah angkatan, geser, seser dan lompatan.
3. Serangan Tangan
Jenis pukulan; pukulan depan, pukulan samping, pukulan sangkol, pukulan lingkar.
tebasan, tebangan, sangga, tamparan, kepret, tusukan, totokan, patukan, cengkraman, gentusan, sikuan, tabrak, dobrakan
4. Serangan kaki
Jenis tendangan; lurus, tusuk, kepret, jejak, gajul, T tumit, T telapak kaki, T sisi luar telapak kaki, celorong, belakang, kuda, taji, sabit, baling, hentak bawah, gejug.
Sapuan kaki
Jenis teknik sapuan; sapu tegak, sapu kepret, sapu rebah, sapu sabetan, sapu beset.
Dengkulan
Jenis teknis dengkulan; dengkul depan, dengkul samping luar, dengkul samping dalam
Guntingan
5. Tangkapan
6. Kuncian
7. Bantingan
8. Jatuhan
9. Belaan tangkisan; tepis, gedik, kelit, siku, jepit atas, potong, sangga, galang, kepruk, kibas, lutut, tabrak.
Hindaran: elakan, egosan, kelitan
Proyek ini hasil kerja team perumus teknik , jurus dan istilah pencak silat nasional yang didirikan pada 1 Mei 1995.
Kumpulan teknik dan istilah disempurnakan pada sidang teknik, jurus dan istilah Pencak Silat National pada Pra Musawarah nasional X, 19 September 1999 yang dihadiri oleh 26 Pengurus Daerah IPSI dan 9 Pengurus Khusus .
Sumber IPSI 2000

READ MORE - ISTILAH DALAM PENCAK SILAT

SEJARAH PENCAK SILAT

Selasa, 29 Maret 2011

Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan sarana. Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan, adalah cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan fisik, di antaranya adalah apa yang disebut "jurus" dan senjata.
"Jurus" adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia. Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia. Demikian pula senjata yang digunakan.
Masyarakat pribumi Asteng pada umumnya merupakan masyarakat agraris yang hubungan sosialnya dilaksanakan dengan sistem peguyuban. Warga masyarakat yang demikian mempunyai dasar pandangan dan kebijaksanaan hidup yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai serta kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat. Dengan dasar itulah sistem paguyuban yang diperlukan bagi kehidupan agrarisnya dapat dilaksanakan dan ditegakkan.
Dalam kaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah itu, "jurus" harus digunakan secara bertanggungjawab. Hal ini dapat terlaksana apabila si pengguna mampu mengendalikandiri. "Jurus" hanya boleh digunakan untuk pembelaan diri.
Di dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan berbagai cara dan sarana di antaranya
dengan pengembangan "jurus" ke dalam bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan batin dan lahir.
Dalam perkembangan sosial dan budayanya, masyarakat pribumi Asteng telah menyerap pengaruh luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama maupun moral yang dijunjung tinggi. Berkaitan dengan itu,falsafah dari luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah tersebut,telah diserap dan digunakan untuk mengemas pandangan dan kebijaksanaan hidup masyarakat pribumi Asteng.
Dengan demikian jatidiri Pencak Silat ditentukan oleh tiga hal pokok sebagai satu kesatuan yakni :
  1. Budaya masyaraka-t pribumi Asteng sebagai sumber dan coraknya.
  2. Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunaannya.
  3. Substansi Pencak Silat itu sendiri yang mempunyai aspek mental spiritual (pengendalian diri), beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.
Pencak Silat dengan jatidiri yang demikian baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah adanya kerajaan-kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula Hindu,kemudian Budha dan terakhir Islam, Pencak Silat dikembangkan dan menyebar luas.
Pada waktu sebagian besar kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng berada di bawah kekuasaan penjajah asing dari Eropa Barat, pendidikan Pencak Silat yang dipandang menanamkan jiwa nasionalis, telah dibatasi dan kemudian dilarang.
Tetapi kegiatan pendidikain Pencak Silat berjalan terus secara tertutup. Pada jaman pendudukan Jepang, Pemerintah yang berkuasa memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mengembangkan budayanya agar mendapat dukungan dalam perangnya melawan sekutu. Pada jaman ini, pendidikan Pencak Silat dilaksanakan seperti semula dan lebih meluas. Setelah kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng bebas dari kekuasaan asing dan lahir negara-negara yang merdeka dikawasan tersebut, perkembangan dan penyebaran Pencak Silat semakin pesat. Lebih-lebih setelah dibentuknya organisasi nasional Pencak Silat di sebagian dari negara-negara tersebut, yakni : Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA), Persekutuan Silat Singapura (PERSISI), Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam (PERSIB), Pencak Silat Association of Thailand (PSAT) dan Philippine Pencak Silat Association (PHILSILAT).
Di luar negara sumbernya, Pencak Silat juga berkembang dan nenyebar, lebih-lebih etelah dibentuknya Persekutuan Pencak Antarabangsa ( PERSILAT )
READ MORE - SEJARAH PENCAK SILAT